Janda permaisuri agung

Janda permaisuri agung (atau Ibu suri agung) (Pinyin: tàihuángtàihòu; bahasa Jepang: 太皇太后; Rōmaji: taikōtaigō; bahasa Korea: 태황태후; Romaja: Tae Hwang Tae Hu; bahasa Vietnam: Thái Hoàng thái hậu) adalah gelar yang diberikan kepada nenek,[1] atau wanita dari generasi kekaisaran Tiongkok, Jepang, Korea dan Vietnam yang sama. Beberapa janda permaisuri agung menjadi wali selama masa kecil kaisar. Beberapa janda permaisuri yang paling terkemuka memperluas kewalian mereka walaupun kaisar sudah cukup umur untuk memerintah. Menurut pandangan tradisional para sejarawan Tiongkok, hal seperti ini yang menjadi sumber kekacauan politik kerajaan di Tiongkok.

Para janda permaisuri agung Tiongkok

Dinasti Han

  • Janda Permaisuri Agung Lu Zhi (188 SM - 180 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Qianshao dan Kaisar Houshao
  • Janda Permaisuri Agung Bo (156 SM - 155 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Jing
  • Janda Permaisuri Agung Dou Wen (141 SM - 135 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Wu
  • Janda Permaisuri Agung Shangguan (74 SM - 37 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Xuan dan Kaisar Yuan
  • Janda Permaisuri Agung Qiongcheng (33 SM - 16 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Cheng
  • Janda Permaisuri Agung Wang Zhengjun (7 SM - 13 M), pada masa pemerintahan Kaisar Ai dan Kaisar Ping
  • Janda Permaisuri Agung Fu (帝 太太 后 bukannya 太 皇太后) (7 SM - 3 SM), pada masa pemerintahan Kaisar Ai

Cao Wei

  • Janda Permaisuri Agung Lady Bian (226-230), pada masa pemerintahan Kaisar Ming

Dinasti Jin (265–420)

  • Janda Permaisuri Agung Li Lingrong (397–400), pada masa pemerintahan Kaisar An

Dinasti Liu Song

  • Janda Permaisuri Agung Xiao Wenshou (422–423), pada masa pemerintahan Kaisar Shao
  • Janda Permaisuri Agung Lu Huinan (464–466), pada masa pemerintahan Kaisar Qianfei

Dinasti Chen

  • Janda Permaisuri Agung Zhang Yaoer (566–568), pada masa pemerintahan Kaisar Fei

Dinasti Wei Utara

  • Janda Permaisuri Agung Helian (452–453), pada masa pemerintahan Kaisar Wencheng
  • Janda Permaisuri Agung Feng (471–490), pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowen
  • Janda Permaisuri Agung Lou Zhaojun (559–560), pada masa pemerintahan Kaisar Fei

Dinasti Qi Utara

  • Janda Permaisuri Agung Hu (577), pada masa pemerintahan Kaisar Youzhu

Dinasti Zhou Utara

  • Janda Permaisuri Agung Ashina (579–581), pada masa pemerintahan Kaisar Jing

Dinasti Tang

Dinasti Song

  • Janda Permaisuri Agung Cao (1067–1085), pada masa pemerintahan Kaisar Shenzong
  • Janda Permaisuri Agung Gao Taotao (1085-1093), pada masa pemerintahan Kaisar Zhezong
  • Janda Permaisuri Agung Wu (1189–1197), pada masa pemerintahan Kaisar Guangzong
  • Janda Permaisuri Agung Xie (1194–1203), pada masa pemerintahan Kaisar Ningzong
  • Janda Permaisuri Agung Xie Daoqing (1274–1276), pada masa pemerintahan Kaisar Gong, dua kaisar yang naik takhta adalah cucu-cucunya, tetapi kemudian mereka melarikan diri dari bangsa Mongol

Dinasti Liao

  • Janda Permaisuri Agung Xiao Yanmujin (wafat 933), pada masa pemerintahan Kaisar Taizong
  • Janda Permaisuri Agung Xiao Noujin (1055-1057), pada masa pemerintahan Kaisar Daozong
  • Janda Permaisuri Agung Xiao Tali (1101–1118), pada masa pemerintahan Kaisar Tianzuo

Dinasti Jin (1115–1234)

  • Janda Permaisuri Agung Tangkuo dari Istana Qingyuan (1135–1136), selama masa pemerintahan Kaisar Xizong
  • Janda Permaisuri Agung Heshilie dari Istana Mingde (1135–1143), pada masa pemerintahan Kaisar Xizong

Dinasti Yuan

  • Janda Permaisuri Agung Dagi (1321–?), Pada masa pemerintahan Kaisar Yingzong
  • Janda Permaisuri Agung Budashiri (1333–1338), pada masa pemerintahan Kaisar Huizong

Dinasti Ming

Dinasti Qing

Referensi

  1. ^ Twitchett, Denis C.; Mote, Frederick W. (1998-01-28). The Cambridge History of China: Volume 8, The Ming Dynasty (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 18. ISBN 9780521243339.